Nilai Normal MLSS pada WWTP (Wastewater Treatment Plant)
MLSS (Mixed Liquor Suspended Solids) merupakan parameter penting dalam sistem pengolahan air limbah yang mengacu pada konsentrasi padatan tersuspensi yang ada dalam campuran antara lumpur aktif dan air limbah dalam reaktor biologis, seperti pada unit aerasi dalam WWTP (Wastewater Treatment Plant). Nilai MLSS yang optimal sangat penting untuk menjaga efektivitas proses biologis, di mana mikroorganisme dalam lumpur aktif mencerna kontaminan dalam air limbah.

Rentang Nilai MLSS Normal
Nilai normal MLSS dalam WWTP dapat bervariasi tergantung pada jenis sistem pengolahan yang digunakan dan kondisi operasional tertentu. Namun, secara umum, rentang nilai MLSS yang sering dijumpai di banyak WWTP adalah:
- MLSS dalam sistem aerasi aktif: 2000 – 4000 mg/L
- MLSS dalam sistem dengan beban organik rendah: 1500 – 2000 mg/L
- MLSS dalam sistem dengan beban organik tinggi: 4000 – 6000 mg/L
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai MLSS
- Jenis Proses Pengolahan:
- Pada proses aerasi konvensional, nilai MLSS berkisar antara 2000 hingga 4000 mg/L.
- Pada sistem yang menggunakan teknologi seperti MBR (Membrane Bioreactor) atau SBR (Sequencing Batch Reactor), nilai MLSS dapat lebih tinggi, sekitar 6000 mg/L atau lebih, tergantung pada intensitas proses.
- Kualitas Air Limbah yang Diterima:
- Air limbah dengan konsentrasi bahan organik tinggi, seperti limbah industri atau domestik yang sangat padat, mungkin memerlukan MLSS yang lebih tinggi untuk proses pengolahan yang efisien.
- Beban Organik:
- Beban organik yang diterima oleh sistem pengolahan mempengaruhi jumlah mikroorganisme yang diperlukan untuk mengolah zat organik tersebut. Semakin tinggi beban organik, semakin tinggi pula kebutuhan akan konsentrasi MLSS.
- Suhu dan pH:
- Kondisi suhu yang lebih tinggi dan pH yang mendekati netral akan mendukung aktivitas mikroba dalam pengolahan air limbah, yang dapat mempengaruhi nilai MLSS.
- Dosis Oksigen:
- Dalam sistem aerasi, pasokan oksigen yang cukup sangat penting untuk mendukung mikroorganisme yang ada dalam lumpur aktif. Kelebihan oksigen dapat meningkatkan kebutuhan mikroba, yang pada gilirannya mempengaruhi nilai MLSS.
Pentingnya Menjaga Konsentrasi MLSS
Konsentrasi MLSS yang tepat sangat penting untuk efisiensi sistem pengolahan air limbah:
- Kualitas Pengolahan:
- Nilai MLSS yang terlalu rendah dapat mengurangi kapasitas mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik dalam air limbah. Sebaliknya, MLSS yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah seperti penurunan efisiensi aerasi dan peningkatan konsumsi energi.
- Pengelolaan Lumpur:
- Jika konsentrasi MLSS terlalu tinggi, pengelolaan lumpur yang dihasilkan juga menjadi lebih sulit dan mahal. Penurunan nilai MLSS dapat membantu dalam mengelola limbah padat yang dihasilkan selama proses pengolahan.
- Proses Penyesuaian:
- Penyesuaian dalam sistem pengolahan dapat dilakukan dengan mengatur jumlah lumpur aktif yang dipompa kembali ke dalam sistem aerasi (RAS) atau dengan memanipulasi waktu tinggal (SRT).
Baca juga: Apa Itu MLSS dan MLVSS?
Nilai normal MLSS dalam WWTP umumnya berada dalam kisaran 2000 hingga 4000 mg/L, tergantung pada jenis proses pengolahan dan beban organik yang ada. Pemantauan dan pengendalian konsentrasi MLSS yang tepat sangat penting untuk menjaga efektivitas dan efisiensi pengolahan air limbah, serta mengurangi biaya operasional dan pengelolaan lumpur yang dihasilkan.



