Dissolved Air Flotation vs Clarifier Konvensional

Dissolved Air Flotation vs Clarifier Konvensional: Mana yang Lebih Efisien?

Dalam pengolahan air limbah industri, pemisahan padatan tersuspensi (TSS) menjadi langkah penting untuk menurunkan beban pencemar sebelum ke proses biologis, efisiensi proses pemisahan padatan sangat menentukan kualitas hasil akhir. Dua teknologi yang sering dibandingkan adalah Dissolved Air Flotation (DAF) dan Clarifier konvensional. Meski keduanya memiliki fungsi utama yang sama, yakni memisahkan padatan tersuspensi dari air, perbedaan mendasar dalam prinsip kerja, efisiensi ruang, dan efektivitasnya terhadap jenis limbah tertentu membuat pemilihan teknologi ini tidak bisa sembarangan. Anda perlu pahami keunggulan dan keterbatasan masing-masing sistem, agar dapat menentukan pilihan terbaik untuk instalasi IPAL Anda.


Apa Itu Dissolved Air Flotation (DAF)?

Dissolved Air Flotation (DAF) adalah teknologi pemisahan padatan dan minyak dalam air limbah dengan prinsip pengapungan menggunakan gelembung udara halus sehingga padatan dan lemak naik ke permukaan untuk di-skim.

Kelebihan DAF:
✅ Mampu menghilangkan TSS dan FOG secara cepat
✅ Efisiensi tinggi untuk minyak dan lemak
✅ Ukuran unit lebih kecil
✅ Cocok untuk air limbah dengan padatan ringan (low-density)


Apa Itu Clarifier Konvensional?

Clarifier konvensional adalah unit sedimentasi menggunakan gaya gravitasi untuk mengendapkan padatan ke dasar tangki, sedangkan air jernih keluar di bagian atas.

Kelebihan Clarifier:
✅ Konsumsi energi sangat rendah
✅ Perawatan sederhana
✅ Cocok untuk padatan berat dan stabil


Perbandingan Dissolved Air Flotation vs Clarifier Konvensional

Parameter DAF Clarifier
Prinsip Kerja Pengapungan dengan gelembung mikro Pengendapan gravitasi
Ukuran Unit Kompak Membutuhkan area besar
Efisiensi FOG Removal Sangat tinggi Rendah
Efisiensi TSS Removal 80–95% 50–70%
Cocok untuk Industri makanan, petrokimia, restoran, limbah berminyak Industri dengan TSS berat
Waktu Retensi Cepat (5–30 menit) Lama (1–3 jam)
Konsumsi Energi Lebih tinggi Sangat rendah

Mana yang Lebih Efisien?

✅ Jika air limbah Anda mengandung banyak minyak dan lemak (FOG) serta padatan ringan, DAF lebih efisien untuk pra-treatment sebelum proses biologis.

✅ Jika luas lahan bukan kendala, padatan berat dominan, dan target pengurangan TSS tidak terlalu tinggi, clarifier konvensional cukup dan lebih hemat energi.

DAF dapat mengurangi ukuran unit IPAL selanjutnya karena beban BOD dan TSS sudah lebih rendah, sehingga investasi awal lebih tinggi, tetapi biaya operasional dan footprint menjadi lebih efisien dalam jangka panjang.


Studi Kasus Singkat

1️⃣ Pabrik Makanan: Penggunaan DAF mampu mengurangi TSS dari 500 mg/L menjadi 50 mg/L sebelum unit aerasi, mengurangi konsumsi aerasi hingga 40%.

2️⃣ Industri Tekstil: Clarifier digunakan untuk pemisahan lumpur dan flok hasil koagulasi pada aliran tinggi, namun efisiensi penghilangan warna dan minyak tetap memerlukan proses tambahan.

Dissolved Air Flotation vs Clarifier Konvensional


Kesimpulannya

Dissolved Air Flotation cocok untuk industri dengan FOG tinggi dan keterbatasan lahan.
Clarifier cocok untuk industri dengan debit tinggi dan padatan berat.
✅ Pemilihan sistem tergantung jenis limbah, target efisiensi, dan ketersediaan lahan.


Ingin Konsultasi Sistem DAF atau Clarifier untuk Industri Anda?
Masih bingung memilih antara DAF dan clarifier konvensional?
💡 Konsultasikan kebutuhan spesifik IPAL Anda bersama tim teknis kami secara GRATIS — dan dapatkan solusi sistem yang paling efisien dan sesuai regulasi!

📞 Hubungi WhatsApp kami untuk konsultasi gratis!

📩 Atau kirimkan data air limbah Anda untuk analisa efisiensi secara gratis.

Get In Touch

Head Office: Perum Japan Raya Tahap V, Blok G7-1, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto

Branch Office: Jl. Kumbang Raya No. 11, Pegadungan, Kec. Kalideres, Jakarta Barat 11830

© 2025 All Rights Reserved.