Penyebab BOD Terlihat Lebih Tinggi daripada COD

Penyebab BOD Terlihat Lebih Tinggi daripada COD dalam Air Limbah: Penjelasan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Air limbah merupakan salah satu jenis polusi yang sering dihadapi di berbagai sektor, baik industri, rumah tangga, maupun aktivitas lainnya. Untuk menilai kualitas air limbah, dua parameter penting yang sering digunakan adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Kedua parameter ini mengukur tingkat pencemaran air, tetapi BOD cenderung lebih tinggi daripada COD dalam beberapa kasus. Apa penyebabnya? Berikut adalah penjelasan yang lebih mendalam.

Apa Itu BOD dan COD?

  • BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah ukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik yang ada dalam air limbah dalam waktu tertentu, biasanya 5 hari pada suhu 20°C (BOD5). Semakin tinggi nilai BOD, semakin besar jumlah oksigen yang diperlukan untuk proses dekomposisi bahan organik.
  • COD (Chemical Oxygen Demand), di sisi lain, adalah ukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik dalam air limbah dengan menggunakan reagen kimia dalam kondisi tertentu. COD mengukur seluruh bahan organik, baik yang mudah terurai (biodegradable) maupun yang sulit terurai.

Penyebab BOD Lebih Tinggi daripada COD

  • Kehadiran Bahan Organik yang Mudah Terurai

Salah satu alasan utama mengapa BOD dapat lebih tinggi daripada COD adalah adanya bahan organik yang mudah terurai secara biologis dalam air limbah. Bahan organik ini dapat dicerna oleh mikroorganisme dalam proses dekomposisi, yang mengarah pada konsumsi oksigen yang lebih tinggi, meningkatkan nilai BOD. Namun, bahan organik yang mudah terurai ini sering kali tidak terdeteksi dalam pengukuran COD, karena COD mengukur semua bahan organik, termasuk yang tidak dapat terurai secara biologis.

  • Bahan Kimia yang Sulit Terurai dalam COD

Banyak bahan kimia dalam air limbah yang mungkin memiliki kandungan organik tinggi, tetapi sulit terurai secara biologis, seperti deterjen, pelarut, atau bahan kimia industri lainnya. Bahan-bahan ini akan meningkatkan nilai COD tetapi tidak akan memberikan kontribusi signifikan pada nilai BOD. Oleh karena itu, jika air limbah mengandung banyak zat kimia seperti ini, nilai COD dapat jauh lebih tinggi daripada BOD.

  • Proses Biodegradasi yang Lambat

Bahan organik yang ada dalam air limbah mungkin memiliki laju biodegradasi yang lambat atau sulit terurai oleh mikroorganisme. Sebagai contoh, senyawa-senyawa organik kompleks seperti minyak dan lemak, atau bahan berbahan polimer lainnya, mungkin hanya dapat dicerna secara perlahan, yang menyebabkan konsumsi oksigen dalam jangka waktu panjang (BOD), meskipun dalam jumlah yang kecil dalam hal COD.

  • Kehadiran Zat-Zat Non-Organik

Dalam beberapa kasus, air limbah mengandung bahan non-organik seperti logam berat atau senyawa anorganik lainnya yang tidak terpengaruh oleh proses biologis. Meskipun bahan-bahan ini tidak berkontribusi pada BOD, mereka tetap mempengaruhi pengukuran COD, yang mengukur konsumsi oksigen untuk semua substansi yang ada, baik organik maupun anorganik.

  • Perbedaan Metode Pengukuran

Metode yang digunakan untuk mengukur BOD dan COD juga berbeda. Pengukuran BOD memerlukan waktu beberapa hari, karena proses biologis dekomposisi memerlukan waktu untuk mikroorganisme mengurai bahan organik. Sementara itu, pengukuran COD dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, dengan menggunakan reagen kimia untuk mengoksidasi bahan organik. Karena perbedaan dalam waktu dan metode ini, ada kemungkinan nilai BOD lebih tinggi jika ada bahan organik yang lebih cepat terurai secara biologis, tetapi tidak sepenuhnya terdeteksi dalam pengukuran COD.

Penyebab BOD Terlihat Lebih Tinggi daripada COD

Mengapa Hal Ini Penting?

Memahami perbedaan antara BOD dan COD sangat penting dalam manajemen kualitas air limbah. Nilai BOD yang tinggi menunjukkan bahwa air limbah mengandung banyak bahan organik yang dapat terurai dan membutuhkan oksigen dalam proses biodegradasi. Sebaliknya, nilai COD yang lebih tinggi dapat mengindikasikan adanya bahan kimia yang lebih sulit terurai. Oleh karena itu, pengelolaan air limbah harus memperhatikan kedua parameter ini untuk menentukan jenis pengolahan yang tepat.

Baca juga: Berapa nilai BOD yang baik

Kesimpulannya, Penyebab BOD Terlihat Lebih Tinggi daripada COD dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk adanya bahan organik yang mudah terurai, zat kimia yang sulit terurai, serta perbedaan dalam metode pengukuran. Jika nilai BOD terlihat lebih tinggi daripada COD, ini mungkin mengindikasikan bahwa air limbah tersebut mengandung banyak bahan organik yang dapat terurai oleh mikroorganisme dalam waktu tertentu. Memahami faktor-faktor ini membantu dalam merancang proses pengolahan air limbah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Dengan memperhatikan kedua parameter ini, kita dapat lebih bijaksana dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan memastikan bahwa kualitas air yang kita gunakan tetap terjaga dengan baik.

Get In Touch

Head Office: Perum Japan Raya Tahap V, Blok G7-1, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto

Branch Office: Jl. Kumbang Raya No. 11, Pegadungan, Kec. Kalideres, Jakarta Barat 11830

© 2025 All Rights Reserved.