Apa Itu Total Suspended Solids (TSS)? Pengertian, Dampak, dan Cara Mengukurnya
Total Suspended Solids (TSS) adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia lingkungan dan pengolahan air. TSS merujuk pada partikel padat yang tersuspensi dalam air, baik yang dapat dilihat dengan mata telanjang maupun yang sangat kecil sehingga hanya bisa terdeteksi dengan alat khusus. Partikel-partikel ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti limbah industri, erosi tanah, limbah domestik, atau bahkan aktivitas pertanian.
Sebagai salah satu parameter kualitas air, TSS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai ekosistem dan kualitas air yang digunakan untuk keperluan domestik, industri, dan pertanian. Mari kita bahas lebih dalam tentang apa itu Total Suspended Solids, dampaknya, serta bagaimana cara mengukurnya.
Pengertian Total Suspended Solids (TSS)
Total Suspended Solids (TSS) adalah jumlah massa partikel padat yang terdapat dalam suatu volume air, yang tidak dapat larut dan tetap tersuspensi dalam air. Partikel ini bisa berupa sedimen, kotoran, bahan organik, atau bahan kimia. Biasanya, partikel ini memiliki ukuran yang cukup kecil dan tetap menggantung di dalam air, meskipun ada juga yang lebih besar.
TSS sering kali digunakan untuk mengukur sejauh mana air tercemar oleh bahan padat yang dapat mengurangi kualitas air. Keberadaan partikel padat ini dapat menghalangi masuknya cahaya ke dalam tubuh air, mempengaruhi kehidupan akuatik, serta mengurangi tingkat oksigen terlarut yang diperlukan oleh organisme air.
Dampak Total Suspended Solids (TSS) Terhadap Kualitas Air
- Mengurangi Transparansi Air
 Salah satu dampak utama dari tingginya kadar TSS adalah penurunan transparansi air. Partikel-partikel padat yang tersuspensi di dalam air akan menyerap dan memantulkan cahaya, sehingga menyebabkan air menjadi keruh. Hal ini dapat mengganggu kehidupan organisme air yang membutuhkan cahaya untuk fotosintesis, seperti plankton dan tanaman air.
- Mengurangi Kandungan Oksigen Terlarut
 Partikel padat dalam air dapat menyumbat saluran-saluran kecil dan mengurangi aliran air. Akibatnya, kandungan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ikan dan organisme lainnya akan menurun, yang berpotensi mengancam kelangsungan hidup mereka.
- Mempengaruhi Proses Filtrasi Air
 Di dalam sistem pengolahan air, TSS dapat memperburuk proses filtrasi. Partikel-partikel padat yang tinggi memerlukan upaya ekstra dalam penyaringan dan pemurnian air, sehingga meningkatkan biaya pengolahan dan memperlambat proses penyediaan air bersih.
- Mengganggu Habitat Akuaik
 Partikel-partikel padat yang tinggi di dalam air dapat menutupi habitat alami organisme air, seperti dasar sungai atau kolam. Ini mengurangi ruang hidup bagi organisme kecil dan dapat memengaruhi rantai makanan akuatik.

Cara Mengukur Total Suspended Solids (TSS)
TSS dapat diukur menggunakan berbagai metode laboratorium, namun salah satu metode yang paling umum adalah dengan menggunakan filtrasi dan pengeringan. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengukur TSS:
- Pengambilan Sampel Air
 Sampel air yang akan diuji diambil dari sumber air yang ingin diuji kadar TSS-nya.
- Filtrasi
 Sampel air disaring menggunakan filter khusus yang dapat menangkap partikel padat yang ada di dalam air. Filter ini biasanya terbuat dari kertas saring atau membran dengan ukuran pori tertentu, yang memungkinkan hanya partikel padat tersaring.
- Pengeringan Filter
 Filter yang telah terisi partikel padat kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu tertentu. Tujuannya untuk menguapkan air yang ada pada filter dan menyisakan massa padat.
- Penimbangan
 Setelah pengeringan, filter yang telah terisi partikel padat tersebut kemudian ditimbang untuk mengetahui berat total partikel padat yang tersuspensi dalam air. Hasil ini digunakan untuk menghitung kadar TSS dalam sampel.
Baca juga: Pengukuran Total Padatan dalam Sampel Air
Standar Kualitas Air Berdasarkan TSS
Berdasarkan regulasi yang berlaku di banyak negara, tingkat Total Suspended Solids (TSS) dalam air harus dijaga agar tetap dalam batas yang aman untuk lingkungan. Sebagai contoh:
- Air Bersih: Biasanya, kadar TSS pada air bersih yang digunakan untuk konsumsi manusia diinginkan kurang dari 10 mg/L.
- Sungai dan Danau: Kadar TSS yang lebih tinggi dapat ditemukan di badan air alami, tetapi tetap harus dijaga agar tidak melebihi ambang batas yang dapat merusak ekosistem akuatik. Standar batas TSS bisa bervariasi, namun umumnya berkisar antara 25 mg/L hingga 100 mg/L.
- Limbah Industri: Air limbah yang dihasilkan oleh industri sering kali mengandung TSS yang tinggi, sehingga perlu pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Dalam banyak kasus, industri diwajibkan untuk memastikan kadar TSS air limbah tidak lebih dari 30 mg/L.
Cara Mengurangi Total Suspended Solids (TSS)
- Pengolahan Air Limbah
 Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi TSS adalah dengan mengolah air limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan fisik, kimiawi, dan biologis dapat dilakukan untuk mengurangi kadar partikel padat yang ada.
- Pemanfaatan Filter dan Sedimentasi
 Sistem filtrasi atau kolam sedimentasi dapat digunakan untuk memisahkan partikel padat dari air. Ini akan membantu mengurangi jumlah TSS yang terbuang ke lingkungan.
- Pengendalian Erosi
 Mengelola erosi tanah dengan menggunakan vegetasi penahan tanah atau terasering dapat mencegah tanah dan sedimen masuk ke dalam badan air, yang merupakan salah satu sumber utama TSS.
Baca juga: Penyebab TSS tinggi pada WWTP
Kesimpulannya, Total Suspended Solids (TSS) adalah indikator penting untuk kualitas air, yang mempengaruhi ekosistem, kesehatan manusia, dan proses pengolahan air. Mengontrol kadar TSS di lingkungan sangat penting untuk menjaga kualitas air yang bersih dan sehat. Dengan pengukuran yang tepat dan pengelolaan yang baik, dampak negatif dari TSS dapat diminimalisir, serta keberlanjutan ekosistem akuatik dapat dijaga dengan baik.
 
															 
															



